Ngopi Cantik #7 with Insommia


Acara Ngopi Cantik yang diadakan oleh Grup tertutup Fan Page BEAUTIESQUAD ini membahas Mengupas Mitos dan Fakta Seputar Skincare bersama Azzahra R. Kamila, salah satu Beauty Blogger. Jadi ada Grup Whatsapps Ngopcan #7 with Insommia yang semalam membahas tema tersebut, kebetulan aku bisa masuk dan join bersama para Beauty Blogger lainnya. Meskipun online ada Rundown Ngopi Cantik 7
19.00 - 19.10 : Moderator masuk tes ombak
19.10 - 19.15 : Sambutan dari Founder
19.15 - 20.15 : Materi
20.15 - 20.30 : Pertanyaan sesi 1
20.30 - 21.00 : Pertanyaan sesi 2
21.00 - Selesai

Sebelum acara dimulai, para peserta Ngopi Cantik kenalan dengan Beautiesquad Officer, saling follow satu sama lain juga boleh sebagai salah satu bentuk support sesama blogger (Nama - Akun Instagram - Alamat Blog)
Founder : Virly - @phirlyv - www.jurnalsaya.com
Cheif : Vina - @vinaeska - www.vinasaysbeauty.com

Community Relations : 
Lia (SPV) - @liamelqha - www.liamelqha.com
Liana - @lianaestt - www.lianaeka.com
Fuji (Sekre) - @fujiastyani - www.fujichan.net
Ai - @aidacht - www.aidacht.com

Photo Editor Squad :
Raydita (SPV) - @rayditaph - www.rayditaa.com 
Laudita - @lauditaelric - www.laucchi.com
Annisa - @akpertiwi - www.akpertiwi.com
Adelia Farhana - @adelfrhn - www.adelescence.com

Sosial Media Squad :
Rani (SPV) - @ranilukman - www.ranilukman.com
Devi - @depruttt - www.depruttt.com
Khairunnisa - @khhrnisa - www.khhrnisa.com

Pembawa Materi : 
Azzahra R. Kamila - @insommia - www.insommia.net

Peserta Ngopi Cantik #7 with Insommia
1. Ellen Lim - @xllenlimx - www.etherealpotato.com
2. Aulia - @awlrw - http://ourbeautystory.com
3. Lisa Chairani - @chairani.lisa - www.jendelalisa.com
4. Yosa Irfiana - @ yosairfiana - https://www.yosairfiana.com/
5. Gracia Cita - @blossom.shine - https://www.blossomshine.com
6. Rifa - @arifanuryani - www.arifanuryani.com
7. Fia - @fiarevenian - www.fiarevenian.com
8. Jenntan - @jennitanuwijaya - www.jennitanuwijaya.com
9. Ola Leilani - @olaole22 - www.olaole22.com
10. Gita Indraswari - @gitaindraswari - https://gitaindraswariblog.wordpress.com
11. Mellisa Olivia - @melsplayroom - www.melsplayroom.com
12. Amelia Rosana - @ameliarosana - https://amelia-rosana.blogspot.com/
13. Eka Damayanti - @eka.kuncoro - www.ekakuncoro.com
14. Aya - @arianirosidi - www.hai-ariani.com
15. Sari - @saribeautydiary - www.mentionsari.com
16. Tami - @tamioktari - www.apaceritatami.com
17. Maria - @mariaaoctaviaa - www.ignatiamariaoctavia.blogspot.com
18. Widia - @widiakusumadewi - www.callmewidiablogs.com
19. Regina - @reginapitupulu - www.reginapit.com
20. Desty - @destywids - www.destywidy.com
21. Elsa - @elsaliora - www.elsaliora.com
22. Nadiahasyir - @nadiahasyir - www.nadiahasyir.com
23. Rahmaa - @rahmabrilianita - rahmabrilianita.com

Setelah itu baru acara dimulai dengan menyimak chat dari Azzahra R. Kamila tentang Mengupas Mitos dan Fakta Seputar Skincare. Azzahra R. Kamila atau disapa Mia yang mempunyai blog @insommia. Awal mulanya belajar soal skincare benar-benar outodidak karena mengidap Mild Seborrheic Dermatitis. So beliau memutuskan untuk membaca banyak buku karena ingin mengetahui kondisinya saat itu. Alhamdullilah sekarang mulai membaik. Dari situ mulai ketagihan membaca banyak jurnal, meskipun kurang memahami tapi keinginannya membantu dan sharing ke teman-teman yang suka kosmetik dan skincare. Salah satunya sekarang yang ingin dibahas soal mitos dan fakta yang beredar di internet. Pikir Mia setidaknya kita bisa bantu mengedukasi masyarakat supaya tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar, karena tidak semua orang bisa mengakses ke sumber-sumber tertentu yang bisa dipercaya, karena sebagian besar memang untuk studi dan penelitian. Untuk saat ini ada 5 hal yang bakal di sharing oleh Azzahra R. Kamila  

Pertama, tidak semua kosmetik natural itu safe dan tidak semua produk sintetis, which is diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan kimia itu berbahaya. Masih banyak dari Beauty Blogger yang suka share "produk ini aman tanpa bahan kimia". Menurut konteks salah, akhirnya jadi pembodohan umat, karena kalau kita membicarakan water yang ada di toner, moisturizer, lotion dll selalu ada ingredients pertama atau kedua yang dicantumkan di produk. Water => Aqua => Air => H20. Water itu natural dan safe selama tidak ada rasa, bau dan warna yang aneh. Tapi seperti yang kita ketahui bersama , yang namanya air itu ada namanya sendiri di ilmu kimia H20. Jadi tidak bisa dibilang natural itu tidak mengandung unsur kimia. 

Kenapa yang natural tidak bisa dibilang safe? Kita pasti pernah mendengar namanya Titanium Dioxide dan Zinc Oxide. Kalau kalian suka sunscreen pasti hapal dengan kedua bahan tersebut.  Keduanya mempunyai fungsi sebagai sunscreen agent untuk melawan UV A dan UV B. Tapi faktanya, sunscreen agent yang diproduksi pabrik dibuat dalam bentuk sintetis. Meskipun di alam ada juga yang namanya Titanium Dioxide dan Zinc Oxide, tapi kedua bahan tersebut tidak safe kalau dipakai untuk bahan skincare, karena beracun. Jadi perlu diputarbalikan mindset kita bahwa natural tidak selalu safe dan sintetis tidak selalu berbahaya

Contoh lainnya Silikon, itu sintentis dan banyak orang yang menganggap berbahaya. Kita sering mendengar atau membaca artikel tentang suntik Silikon. Memang ada jenis Silikon yang berbahaya, akan tetapi untuk skincare pihak produsen juga mikir, tidak mungkin bahan yang berbahaya diaplikasikan ke kulit wajah. Dimetthicone itu sangat aman dan merupakan salah satu jenis Silikon terbaru yang tidak menyumbat pori-pori kulit wajah

Tahun 2007 ada studi yang mempelajari tentang pembesaran jaringan payudara yang tidak normal pada tiga remaja laki-laki, mereka mempunyai payudara yang namanya Prepubertal Gynecomastia. Studinya dipublikasikan di New England Journal of Medicine. It's turn out, ternyata Tea Tree Oil dan Lavender Oil penyebabnya, dua oil ini bisa merangsang Estrogenic Effect. Jadi tidak selamanya natural itu aman

Kedua, tentang Paraben, sifatnya sintetis alias diproduksi menggunakan unsur-unsur kimia, bukan berasal dari alam. Alasan orang-orang takut dengan Paraben katanya penyebab kanker payudara. Tapi akun instagram @labmuffinbeautyscience pernah menulis artikel tentang Paraben. Intinya media sempat menuding Paraben sebagai reseptor estrogen yang bisa mempengaruhi hormon wanita. Estrogen ini dikaitkan dengan penelitian kanker payudara dan ketidakmampuan wanita melakukan reproduksi. Mereka salah mengartikan gara-gara ada penelitian tahun 2004 terkait kanker payudara, ditemukannya Paraben dalam jaringan payudara. Padahal jumlah Paraben yang ditemukan diibaratkan seperti sejumput pasir yang kita genggam di Sahara, artinya sedikit sekali. Kalau ada Green Beauty Campaign yang mengklaim "no Paraben, no Lanolin, no SLS" itu pembodohan. 

Sementara di Indonesia kebanyakan produk menggunakan Ethylhexylglycerin, Phenoxyethanol dan DMDM Hyantoin sebagai bahan pengawet kosmetik atau skincare. Sejauh ini Paraben termasuk yang paling aman, karena sudah ratusan tahun sejak ditemukan sampai sekarang, kasus alergi atau kasus yang membuat Paraben dianggap berbahaya itu sangat sedikit

Sementara Phenoxyethanol dilarang di beberapa negara dan kemuningkinan alergi yang timbul itu rasionya lebih besar dibanding Paraben. DMDM Hyantoin itu bahan pengawet jenis Formaldehyde, artinya ketika ada bakteri hinggap di skincare, DMDM ini fungsinya sebagai anti mikroba yang akan membunuh bakteri. Walaupun sampai saat ini masih dianggap aman dengan kadar 0,2%. Kemungkinan iritasi kulit jauh lebih besar ketika menggunakan produk dengan bahan pengawet DMDM. 

CIR (Cosmetics Ingredients Review) salah satu lembaga terpercaya di Amerika atas inisiasi beberapa brand kosmetik, merilis informasi DMDM Hyantoin, Phenyoxyethanol dan Paraben aman selama memenuhi standar safety mereka. Adalagi lembaga EWG (Enviromental Working Group) juga merilis informasi bahwa Paraben itu berbahaya. Padahal Paraben tidak berbahaya selama kandungan Paraben di skincare max 1%, padahal biasanya hanya 0,1 - 0,2%    

  Ketiga, Petrolatum, Petroleum Jelly dan Mineral Oil seringkali dianggap berbahaya dan menyebabkan clogged pores, ini juga mitos. Ini natural karena Mineral Oil dan Petrolatum terbentuk dari Hydrokarbon dan terbukti safe. Orang-orang takut karena mendengar Mineral Oil dan Pertrolatum berasal dari Petroleum, cairan yang ditemukan dibawah batu sedimen, biasanya dipakai untuk bahan bakar mobil (bensin dll). Tapi Petrolatum atau Mineral Oil yang digunakan untuk skincare itu hasil distilasi. Kalau pun produsen membeli Mineral Oil dan Petrolatum diproses dengan purifikasi terbaik dan tidak menyebabkan clogged pores

Misalnya, kita membeli produk yang mengandung Mineral Oil lalu sering berkomedo atau berjerawat, belum tentu itu jadi penyebabnya. Bisa jadi sejak awal pori-pori tersumbat tapi kita tidak menyadarinya. Bisa jadi Mineral Oil yang dipakai bukan hasil purifikasi terbaik, jadi produsen membeli dengan harga yang murah untuk menekan cost produksi. Jadi jangan menyalahkan skincare yang tidak bermanfaat untuk kulit kita. Intropeksi lagi, harga skincare yang dipakai berapa? Harga skincare sesuai dengan kualitas bahan

Keempat, Liquid Gold dan Collagen selalu diiklankan sebagai bahan anti aging, sebenarnya salah kaprah. Dimulai ketika tren mengawinkan unsur metal ke skincare, tim marketing melaunching tren ini untuk meningkatkan omzet. Sampai sejauh ini, kalau membicarakan unsur metal, yang bisa dipercaya itu Copper Peptide, karena sudah cukup banyak penelitian. Peptide memang salah satu bahan yang menjanjikan untuk anti aging. Collagen sendiri, istilahnya Hydrolyzed Collagen. Intinya Collagen yang di pecah-pecah lagi menjadi molekul terkecil. 

Beauty Blogger perlu tahu tentang Dalton Rule, salah satu cara yang bisa dipakai untuk menentukan apakah suatu bahan itu skincare atau grug (obat) yang bisa jadi skincare. Jadi dibawah 500 maka sifatnya drug, sebaliknya diatas 500 itu skincare. Caranya, cari tahu massa molekulnya (Molecule Weight) seperti Salicylc Acid dikisaran 100, jadi sifatnya drug sehingga tidak disarankan untuk ibu hamil. Sementara Collagen berada dikisaran 80 - 12 kD, sekitar ribuan sampai puluhan ribu. 

Jika menggunakan logika, bagaimana Collagen bisa membantu untuk anti aging padahal menembus ke lapisan kulit teratas saja tidak bisa? Malah jadi sit on top, itulah alasanya Collagen sering disebut humektan, hanya bisa bikin kulit jadi moist. Sementara Salicylic Acid, yang sifatnya drug sangat mungkin bisa menembus ke pori-pori terdalam, membantu melakukan eksfoliasi dari dalam kulit.

Kelima, Retinol dikisaran 200an dan termasuk anti aging

Setelah menyimak penjelasan tentang Mitos dan Fakta Seputar Skincare dari Azzahra R. Kamila, saatnya ada sesi untuk bertanya bagi para peserta Ngopi Cantik #7 with Insommia. 

Dari pertanyaan Ariani Rosidi, apakah BPOM sudah melindungi konsumen dari produk kosmetik berbahaya? Kenapa brand mengembar-gemborkan Paraben-free padahal Paraben itu aman? Jawabannya, banyak produk yang beredar atas ijin BPOM tanpa pengecekan dari BPOM sendiri. CMIIW dari yang pernah dibaca, kode ijin edar dengan kode yang sudah dicek BPOM itu berbeda. Untuk ijin edar namanya notifikasi kosmetik, sementara nomor registrasi BPOM diberikan setelah contoh produk diuji. Sayangnya BPOM tidak seperti FDA, seperti BPOM di Amerika, karena di Indonesia sulit mencari Peraturan Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika Indonesia yang lengkap, terakhir update tahun 2011. Berbeda dengan FDA yang mempunyai peraturan tersebut dan diatur sedemikian rupa, meskipun belum 100% sempurna. Berawal dari permintaan konsumen yang go green, makanya produsen menjawab "no Paraben, no Lanolin dll" intinya kita membodohi diri sendiri  

Dari pertanyaan Nadia Anisah Tahari, bagaimana anjuran menggunakan skincare yang sebagian besar orang tidak mematuhinya? Apakah aman dan diperbolehkan menggunakan dalam kadar dan intensitas yang berlebihan? Jawabannya, Aturan dibuat karena melihat dari rata-rata yang dibutuhkan konsumen dalam pemakaian, sepert dosis obat. Overdosis bilamana ada reaksi tertentu di kulit. Misalnya seperti masker yang tertulis 2 - 3x seminggu, tergantung kondisi kulit kita. Kalau kulit badak dan perlu lebih banyak masker, why not? Azzahra R. Kamila sendiri menggunakan AHA setiap hari dan sejauh ini efektif, padahal anjuran pemakaian 2 - 3x seminggu

Dari pertanyaan Amelia Rosana, bagaimana memilih skincare yang aman? Dilihat dari ijin BPOM, no animal testing atau brand? Jawabannya, biasanya baca dulu bagian komposisi . Misalnya ada komposisi berupa Aqua tanpa satu pun bahan pengawet, jangan pernah dibeli. Karena air perlu bahan pengawet dan alasan natural sekarang mengarah ke "tanpa bahan pengawet". Misalnya tanpa bahan pengawet seperti Pyunkang Yul Essence Toner tapi mencamtumkan PAO, misalnya 6 bulan, termasuk aman. Sebaiknya menghindari produk yang non cruelty free karena banyak diproduksi di Cina, dan dipalsukan di Cina, lalu dijual lagi di Indonesia. Apalagi yang dijual online, bisa jadi barang palsu. Itulah alasan Azzahra R. Kamila memilih brand cruelty free untuk menghindari barang palsu. Label Cruelty Free berarti tidak membahayakan atau membunuh hewan

Dari pertanyaan Fuji, bagaimana tips untuk menjelaskan ke pembaca dengan baik tanpa menyesatkan sekaligus tidak mengecewakan pihak klien? Jawabannya, biasanya diperhalus tulisannya seperti "walaupun no Paraben, sejauh ini Paraben masih dianggap aman, kecuali kalian alergi Paraben sebaiknya hindari produk yang mengandung Paraben" Jadi selalu tuliskan, kalau kalian gak alergi sama bahan tertentu, ini aman untuk digunakan 

Dari pertanyaan Sari Widiarti, Chemical Peeling sebaiknya digunakan berapa hari sekali? Karena ada produk yang menulis bisa dipakai setiap hari. Saat wajah berjerawat, bolehkah memakai Chemical Peeling? Lebih aman menggunakan masker wajah atau Chemical Peeling? Jawabannya, kalau sesuai anjuran sekitar 2 - 3x seminggu, Azzahra R. Kamila memakai Lactic Acid yang TO dan Serum X FSS hampir setiap hari, selang-seling karena keduanya mild dan kulit wajahnya bisa mentolerir. Justru saat berjerawat bisa cepat pulih memakai Chemical Peeling. Awalnya jerawat bertambah banyak, tapi jadi cepat pulih karena ganti dengan kulit yang baru

Dari pertanyaan Sani MS, apakah aman menyimpan skincare didalam kulkas setiap hari? Apa kegunaannya? Apakah penggunaan skincare harus dingin? Atau supaya skincare lebih awet? Jawabannya, tidak ada masalah menyimpan skincare di kulkas dalam kurun waktu yang lama, biasanya untuk menjaga tekstur, warna, wangi dan menghindari jamur, karena ada produk semacam ini tapi ada juga produk yang aman meskipun taruh diluar kulkas seperti Vaselin atau Clay Mask

Dari pertanyaan Gita Indraswari, aku kan kulitnya dry dan sensitive, apa rescue untuk pertama kali? Jawabannya, Supaya keadaan skin barrier seimbang harus ada produk Hydrator yang dipakai, sedangkan tipe dry memakai Humektan seperti Glycerin atau Occlusive kayak wax atau oil. Karena skin barrier bermasalah, mudah terkena masalah kulit. Jadi untuk rescue
1. Kontrol kesehatan
2. Gunakan sabun pencuci muka yang pH friendly
3. Gunakan produk yang bisa repair skin seperti bahan Ceramide, Urea, Vitamin B5
4. Gunakan sunscreen yang cocok di kulit wajah, kecuali kondisi kulit berbeda, sebaiknya jangan gonta-ganti produk

Gimana setelah kalian membaca penjelasan Azzahra R. Kamila tentang Mitos dan Fakta Seputar Skincare, sekaligus tanya-jawab? Kalau kalian masih penasaran, bisa DM di akun instagram Azzahra R. Kamila @insommia, aku lihat hampir tiap hari posting di instastory tentang tanya-jawab seputar skincare. Semoga bermanfaat bagi pembaca ya, please jangan tanya soal skincare dan makeup di kolom komentar ya, coz aku juga peserta....


























  




Comments